Minggu, 08 September 2019

SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

SISTEM  EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK


24.1  Sistem EPS (ELEKTRONIK POWER STEERING)


Elektronik Power Steering merupakan sistem yang membantu pengoperasian stering waktu
dibelokkan dengan menggukan motor listrik, dipakai pada kendaraan sedang dan kecil. 


24.1.1  Identifikasi Komponen Sistem EPS


Seperti halnya pada power steering hidrolik yang berfungsi untuk meringankan tenaga untuk
memutar steering wheel, Elektronik Power Steering tidak lagi menggunakan hidrolik sebagai
power tetapi menggunakan motor DC yang dikontrol secara elektrik, dengan demikian
dibandingkan dengan Hydraulic Power Steering memiliki beberapa kelebihan antara lain :
  • Kehilangan tenaga mesin sangat kecil
  • Konsumsi bahan bakar lebih irit
  • Lebih ringan dan kompak
  • EPS bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan
  • Mudah dalam pemeriksaan
  • Lebih aman
Komponen-komponen utama  Elektronik Power Steering antara lain: 




Gambar 24.1  Komponen EPS
Keterangan :
  1. Kontrol Unit EPS
  2. Sensor Kecepatan Kendaraan
  3. Sensor Torque
  4. Motor Power dan kopling
  5. Gigi kemudi
  6. Baterai
  7. Sinyal putaran mesin



a. Kontrol Unit/Control Module
Komponen ini adalah bagian terpenting dari sistem kontrol elektronik, selain fungsi utamanya
sebagai pengontrol tenaga dan arah putaran motor, juga dilengkapi dengan Onboard Diagnostic
System.


Gambar 24.2    Control Module


b. Sensor Kecepatan / VSS
Berfunsi mendeteksi kecepatan kendaraan, biasanya dipasang pada transmisi. VSS akan
membangkitkan sinyal secara proposional tergantung kecepatan kendaraan yang selanjutnya
sinyal tersebut akan dikirim ke speedometer dan control modul.




Gambar 24.3    Sensor VSS


c. Sensor Torque
Berfungsi mendeteksi besarnya gaya yang dibutuhkan serta arah gerakan steering wheel, yang
dikonversikan menjadi sinyal tegangan listrik untuk dikirim ke control modul.


Cara kerja Sensor Torque :
1). Saat posisi stir lurus
Pada posisi stir tidak diputar/lurus maka tidak terjadi puntiran pada torque bar sehingga tidak
terjadi penyimpangan putaran antara input shaft dengan output shaft maka slider diam dan
steel ball ditengah dan tidak menyebabkan lever potensiometer bergerak (tidak ada perubahan
nilai resistan potensiometer)


Gambar 24.4   Torque posisi lurus


2). Saat stir diputar kekanan/kekiri
Apabila stir diputar akan menyebabkan puntiran pada torque bar sehingga terjadi penyimpangan
antara input shaft dan output shaft maka slider bergerak keatas atau ke bawah, arah gerakan ini
menyebabkan lever potensiometer bergerak dan akan merubah nilai resistansi yang akan
dikirimkan ke kontrol modul.


Gambar 24.5   Torque posisi belok


d. Motor dan kopling
Motor DC dipasangkan pada steering column terdiri dari sebuah worm gear, sebuah kopling
elektromagnetik dan sebuah motor DC. Putaran motor diteruskan ke output shaft melalui kopling
elektromagnet-reduction gear.
Gambar 24.6    Motor dan Kopling


e. Gigi kemudi/steering colum


Gambar 24.7   Gigi kemudi


f. Baterai
Merupakan sumber tegangan untuk mensuplai arus ke sistem EPS


e. Sinyal putaran
Sinyal putaran yang diambilkan dari ignation coil melalui noise suppresor memberikan informasi
ke kontrol modul mesin berputar atau tidak.
Gambar 24.8   Sensor putaran

24.1.2 Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan EPS


Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan atau pada komponen elektronik atau sensor dapat
dideteksi dengan kedipan lampu indikator “EPS” yang terdapat pada instrumen panel.


Gambar 24.9  Lampu indikakator EPS


Prosedur untuk diagnosa dengan menggunakan lampu indikator pada dashboard :
  1. Carilah monitor coupler
  2. Hubungkan kabel termnal A dan B pada monitor coupler
  3. Putar steering kekanan dan kekiri dan tarik rem parkir.
  4. Start mesin
  5. Bila terjadi kerusakan akan ditunjukkan oleh kedipan lampu indikator pada dashboar.
  6. Setelah tahu jumlah kedipan lihat kode kedipan pada buku manual,
  7. maka kerusakan pada sistem EPS akan nampak.


Tabel 24.1  Kode kerusakan EPS (Susuki Karimun)





Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Kode kerusakan akan ditampilkan dari yang terkecil.
b. Kode kerusakan akan tersimpan di memori control module, sehingga setelah perbaikan pastikan
direset dengan cara melepas baterai.
c. Kode kerusakan 22 akan ditunjukkan pada saat ignation swicth ON

24.2  Automatic Wipper Control




Gambar 24.10 Penghapus kaca depan


Wipper sebagai perangkat pembersih kaca yang model penggeraknya ada beberapa macam
pada mulanya dikendalikan secara manual oleh pengemudi, sehingga seringkali konsentrasi
pengemudi terpecah hanya gara-gara wipper.




Gambar 24.11  Model gerak wipper


Dari permasalahan tersebut mulailah muncul sistem kontrol untuk wipper. Sistem kontrol wipper
yang pertama muncul dan masih sederhana adalah sistem intermiten, dimana secara otomatis
wipper akan bekerja sendiri secara periodik, atau juga dikenal dengan sistem interval.
Gambar 24.12  Kontrol interval




Gambar 24.13 Rangkaian kontrol interval


Sedangkan pada era sekarang sudah muncul sistem kontrol wipper otomatis penuh, artinya
pengemudi tidak lagi perlu untuk mengendalikan wipper. Secara otomatis wipper akan bekerja
dengan sendirinya, dan kecepatan wipper akan semakin cepat jika terdapat banyak air pada
permukaan kaca depan.
Gambar 24.14 Kaca depan dalam kondisi hujan


Sistem ini dapat bekerja secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor dan kontrol unit.
Gambar 24.15 Contoh pemasangan wipper kontrol


24.2.1 Sensor Hujan


Sensor hujan dipasang pada permukaan kaca depan bagian dalam, sensorini berfungsi untuk
mendeteksi apakah ada hujan turun atau tidak, akan tetapi yang dideteksi bukanlah turunnya
hujan melainkan ada atau tidaknya air pada permukaan kaca depan.
Gambar 24.16  Sensor hujan


Prinsip kerja dari sensor hujan ini adalah mengukur intensitas cahaya infra merah yang
memantul dari kaca depan untuk mengetahui berapa banyak air yang berada di permukaan
kaca depan


24.2.2 Kontrol Unit/Modul Wipper Otomatis


Kontrol unit atau kontrol modul berfungsi untuk mengolah sinyal dari sensor hujan yang
selanjutnya sinyal tersebut dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan motor wipper dengan
kecepatan sesuai dengan kondisi air di permukaan kaca depan.




Gambar 24.17 Wipper kontrol modul


24.2.3 Motor Wipper


Motor wipper adalah motor DC magnet permanen yang berfungsi merubah energi listrik
menjadi energi kinetis untuk menggerakkan lengan wipper. Besar arus yang mengalir ke motor
wipper diatur oleh kontrol unit / kontrol modul sehingga kecepatan motor wipper dapat berubah
secara otomatis sesuai besarnya arus dari kontrol unit/modul.
Gambar 24.18 Motor wipper


24.2.4. Wipper dan Lenganya


Wipper sebagai penghapus kaca terbuat dari karet yang terpasang pada mekanisme lengan
wipper yang sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga seluruh permukaan karet penghapus
kaca dapat rata dengan permukaan kaca.
Gambar 24.19 Wipper


24.3 Kursi Elektrik 


Tempat duduk kendaraan pada umumnya dilengkapi penyetelan posisi sandaran badan, ada
yang hanya 2 posisi, tegak dan tidur. Ada yang mempunyai beberapa posisi tetapi tetap hanya
sandarannya saja.
Perkembangan teknologi memungkinkan pengaturan setelan posisi kursi dengan motor listrik
(secara elektrik).
 
Gambar 24.20  Kursi dengan setelan manual
Penyetelan tempat duduk penumpang secara elektrik (Electric Power Seat) merupakan sesuatu
barang yang langka, pemakainya hanya mobil-mobil menengah keatas (mobil mewah).
 Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk kenyamanan pengendara, postur tubuh, kondisi
medan dan gaya pengendara memerlukan posisi tempat duduk yang berbeda.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan tempat duduk yang dapat disetel pada
kendaraan. Metode penyetelannya diawali dengan cara manual sampai ke kontrol elektronik
yang rumit. Untuk mewujudkan keinginan itu ada pengontrolan tempat duduk yang memakai
7 motor untuk fungsi-fungsi:
  • Posisi naik turun, maju mundur.
  • Posisi membujur
  • Posisi kemiringan tempat duduk
  • Pengaturan sandaran badan
  • Pengaturan sandaran kepala
  • Kemiringan bahu
  • Pangaturan sandaran kaki


Gambar 24.21  Elektromekanik sistem penyetelan kursi
Keterangan :
  1. Motor Listrik
  2. Pengaturan posisi membujur
  3. Gear pengatur tinggi rendah 
  4. Gear pengendali kemiringan




Gambar 24.22 Kondisi kursi setelah tercover


Pengaturan tempat duduk secara elektrik mulai dari yang sederhana sampai canggih dengan
perintah menggunkan suara.
Dengan ECU memungkinkan pengaturan posisi tempat duduk termemori, bisa disimpan untuk
beberapa posisi. Jadi setiap orang dapat dengan cepat duduk pada posisi yang diinginkan asal
data posisi tempat duduk sudah tersimpan dalam memori kontrol unit (ECU).




Gambar 24.23  Kursi dengan penyetelan elektrik




Gambar 24.24 Blok diagram Sistem pengaturan kursi


0 Reviews:

Posting Komentar